Minggu, 24 April 2011

Task 4 – Teori Organisasi Umum 2

1.       Pengertian PasarPengertian Pasar menurut beberapa ahli :

  1. 1.       Menurut Heilbroner (1982)
Pasar adalah lembaga yang tujuan dan cara kerjanya paling jelas. Tujuan pokok pasar adalah mencari laba (profit). Karena itu, seluruh komponen di dalamnya harus melakukan efisiensi secara maksimum, agar aturan kerjanya tercapai, yaitu memperoleh laba yang setinggi-tingginya.
  1. 2.       Menurut Lindbom(2002)
Pasar adalah kelembagaan yang mewujud dalam prinsip-prinsip pertukaran. Sistem pasar berjalan bukan oleh perintah yang terpusat, namun oleh interaksi mutual dalam bentuk transaksi barang dan jasa antar pelaku-pelakunya.
  1. 3.       Menurut Rex (1985)
Pasar adalah interaksi bersusun yang kompleks yang meliputi penawaran, pertukaran, dan persaingan. Pertukaran ekonomi merupakan bagian sentral masyarakat modern.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.

2. Jenis-Jenis Pasar
Pasar secara luas memiliki banyak jenis, diantaranya adalah :
1.Pasar menurut bentuk kegiatannya
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli.
Contoh : pasar tradisional dan pasar swalayan.
b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja.
Contoh : pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
2. Pasar menurut cara transaksinya
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
b. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
3. Pasar menurut jenis barangnya
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu, misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
4. Pasar menurut luas jangkauannya
Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.
b. Pasar Daerah
Pasar Daerah adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu daerah dimana  produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
d.Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Dalam suatu perekonomoan terdapat 4 macam pelaku ekonomi yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Rumah tangga melakukan kegiatan-kegiatan seperti menjual atau meyewakan faktor-faktor produksi baik kepada pemerintahan maupun kepada perusahaan, membayar pajak kepada pemerintah serta menggunakan jasa yang disediakan pemerintah, dan juga membeli barang-barang baik dari hasil produksi swasta maupun dari hasil produksi pemerintahan. Perusahaan atau swasta melakukan kegiatan membeli faktor-faktor produksi dari rumah tangga,pemerintah,dan luar negeri untuk berproduksi juga membayar pajak kepada pemerintah. Sementara pemerintah melakukan kegiatan menerima pajak dari swasta, rumah tangga, dan luar negeri, membeli serta menghasilkan barang dan jasa, juga membeli faktor-faktor produksi dari rumah tangga, swasta, dan luar negeri. Yang terakhir luar negeri melakukan kegiatan menjual dan membeli faktor-faktor produksi dari rumah tangga, swasta, dan pemerintah serta membayar pajak kepada pemerintah.
Siklus Kegiatan Perekonomian
Untuk menghitung nilai seluruh produksi dalam suatu perekonomian ada 3 cara, yaitu :
a.       Menghitung Hasil Produksi
Dengan menghitung nilai seluruh hasil produksi yang diperoleh dari penjumlahan nilai-nilai hasil produksi yang dihasilkan dari berbagai macam usaha yang ada dalam perekonomian. Hasil perhitungan ini disebut Produk Domestik Bruto (PDB).
b.      Menghitung Pengeluaran
Dengan menghitung seluruh pengeluaran dari seluruh rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan laur negeri untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. Hasil perhitungan ini disebut Pengeluaran atau Belanja Nasional.
c.       Menghitung Pendapatan
Dengan menghitung nilai seluruh hasil produksi dalam perekonomian yaitu dengan cara menjumlahkan pendapatan seluruh faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hasil perhitungan ini disebut Pendapatan Nasional.
4. Masalah Perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB)
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .Berikut akan dijelaskan mengenai masalah perhitungan Produk Domsetik Bruto (PDB) :
  1. PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Artinya, Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu Negara.
  2. PDB hanya mengukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu. Artinya, untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik ,tetapi  kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran, tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup, tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga.
  3. PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Artinya, nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar